(bahasa Arab: بهذم, madzhab) adalah istilah dari bahasa Arab, yang berarti jalan yang dilalui dan dilewati, sesuatu yang menjadi tujuan seseorang baik konkrit maupun abstrak. Sesuatu dikatakan mazhab bagi seseorang jika cara atau jalan tersebut menjadi ciri khasnya. Menurut para ulama dan ahli agama Islam, yang dinamakan mazhab adalah metode (manhaj) yang dibentuk setelah melalui pemikiran dan penelitian, kemudian orang yang menjalaninya menjadikannya sebagai pedoman yang jelas batasan-batasannya, bagian-bagiannya, dibangun di atas prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah
Sabtu, 27 Oktober 2012
BERMADZHAB
(bahasa Arab: بهذم, madzhab) adalah istilah dari bahasa Arab, yang berarti jalan yang dilalui dan dilewati, sesuatu yang menjadi tujuan seseorang baik konkrit maupun abstrak. Sesuatu dikatakan mazhab bagi seseorang jika cara atau jalan tersebut menjadi ciri khasnya. Menurut para ulama dan ahli agama Islam, yang dinamakan mazhab adalah metode (manhaj) yang dibentuk setelah melalui pemikiran dan penelitian, kemudian orang yang menjalaninya menjadikannya sebagai pedoman yang jelas batasan-batasannya, bagian-bagiannya, dibangun di atas prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah
Rabu, 24 Oktober 2012
Qurban Dalam Bingkai Tasawwuf
Semua ibadah bertujuan
menjadikan seorang hamba menjadi BERSERAH DIRI Seperti halnya juga dengan Qurban, didalamnya adalah bentuk perserahan diri kepada Alloh SWT.
Rabu, 15 Agustus 2012
SILATURAHMI DALAM BINGKAI MUDIK
Ada beberapa orang yang
berpendapat, mudik lebih banyak berbau mubadzir, kesan akan pamer kekayaan di
kampung halaman, ada juga yang berpendapat bahwa mudik adalah tradisi yang
kliru dalam merayakan idul fitri. Tentu saja setiap orang berhak mengemukakan
pendapatnya, tapi bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, mudik adalah sebuah
sarana ibadah dalam bentuk Silaturahmi
Minggu, 12 Agustus 2012
Bagaimana Ber Istikharah??
Shalat Istikharah
Apabila seorang muslim
dihadapkan dengan suatu pilihan atau bertekad untuk melakukan suatu urusan maka
hendaklah memohon kepada Allah agar ditunjukkan kepadanya pilihan yang tepat
dan baik untuk agama, dunia dan akhiratnya. Karena Allah lah yang menciptakan
kita dan segala yang ada di langit dan di bumi, maka sudah pasti Dia mengetahui
mana yang baik dan mana yang buruk. Mengetahui hal ghaib dan apa-apa yang telah
terjadi dan akan terjadi pada diri kita.
Label:
ilmu,
iman,
islam,
istikharah,
istikhoroh,
kitab,
kitab kuning,
muslim,
qur an,
sholat
Jumat, 10 Agustus 2012
Puasa Sebagai Sarana Menuju Allah
“Bagi orang yang berpuasa ada dua
kegembiraan, yaitu kegembiraan ketika berbuka dan kegembiraan ketika bertemu
dengan Tuhannya”. (HR Bukhari)
‘Suatu hari Nabi saw. mendengar seorang wanita tengah mencaci-maki
hamba sahayanya, padahal ia sedang berpuasa. Nabi saw. Segera memanggilnya.
Lalu beliau menyuguhkan makanan seraya berkata, “Makanlah hidangan ini!” Keruan
saja, wanita itu menjawab, “Ya Rasulullah, aku sedang berpuasa.” Nabi saw.
Berkata dengan nada heran, “Bagaimana mungkin engkau berpuasa sambil
mencaci-maki hamba sahayamu? Sesungguhnya Allah menjadikan puasa sebagai
penghalang (hijab) bagi seseorang dari segala
kekejian ucapan maupun perbuatan. Betapa sedikitnya orang yang berpuasa dan
betapa banyaknya orang yang lapar”. ( HR Bukhari)
Rabu, 08 Agustus 2012
Islam dan Hidup Sederhana
Sederhana
adalah kata sifat yang bermakna “bersahaja” atau “tidak berlebih-lebihan”.
Orang yang hidup sederhana adalah orang yang hidup dengan bersahaja dan tidak
berlebih-lebihan. Ketika kekurangan, orang yang sederhana tidak akan
menghalalkan segala cara, termasuk menyusahkan dirinya, untuk memperoleh harta
agar dihormati oleh orang lain. Begitu pula, ketika mempunyai harta lebih,
orang sederhana tidak akan tergoda untuk bermewah-mewahan, menumpuk hartanya di
rumah sendiri, tidak pula memanjakan diri dengan segala fasilitas serba lux.
Selasa, 07 Agustus 2012
Ayat Yang Turun Pertama dan Terakhir
Ungkapan
bahwa Rasulullah SAW menerima Qur`an yang diturunkan kepadanya itu mengesankan
suatu kekuatan yang dipegang seseorang dalam menggambarkan segala yang turun
dari tempat yang lebih tinggi. Hal itu karena tingginya kedudukan Qur`an dan
agungnya ajaran-ajarannya yang dapat mengubah perjalanan hidup manusia,
menghbungka langit dan bumi, dan dunia dengan akhirat. Pengetahuan mengenai
sejarah perundang-undangan Islam dari sumber pertama- dan pokok-yaitu Qu`an-
akan memverikan kepada kita gambaran mengenai pentahapan hukum dan
penyesuaiannya denga keadaan tempat hukum itu diturunkan, tanpa adanya
kontradiksi antara yang lalu dengan yang akan datang. Hal demikian memerlukan
pembahasan mengenai apa yang pertama kali turun dan yang dan apa yang terakhir
kali. Demikian pula pembicaraan mengenai apa yang pertama kali dan terakhir kali
turun itu memerlukan pembahasan mengenai segala peundang-undangan ajaran-ajaran
Islam, seperti makanan, minuman, peperangan, dan lain sebagainya.
Dalam
hal apa yang pertama kali diturunkan dan apa yang terakhir kali, para ulama
mempunyai banyak pendapat, yang akan kami ringkaskan dan pertimbangkan didalam
pembahasan berikut ini.
Nabi SAW Memperbolehkan Berbuat Bid’ah Hasanah
Nabi saw memperbolehkan
kita melakukan Bid’ah hasanah selama hal itu baik dan tidak menentang syariah,
sebagaimana sabda beliau saw :
مَنْ سَنَّ فِي
اْلاِسْلامِ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا
بَعْدَهُ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ وَمَنْ سَنَّ فِي
الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ
بِهَا مِنْ بَعْدِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ
Tingkatan Puasa
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas
kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa,”
(QS al-baqarah [2]: 183).
Puasa, secara etimologi
(pengertian kebahasaan) berasal dari kata “shâma-yashûmu-shauman/shiyâman”
yang artinya adalah “menahan, mengekang atau mengendalikan”. Kata menahan atau
mengekang disini berarti “al-imsâk ‘anil mufthirât” yakni menahan diri
dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa seperti makan, minum, melakukan
hubungan suami isteri di siang hari dan lain sebagainya.
Senin, 06 Agustus 2012
Karakteristik Pelaku Shalat (Mushalli)
Sebelum berbicara
mengenai karakteristik mushalli yang disebutkan di dalam al Qur’an, sebaiknya
kita melihat terlebih dahulu term yang digunakan al Qur’an dalam menyebutkan
orang yang shalat dan term yang menunjukkan perintah shalat.
Di dalam al Qur’an
akan ditemukan –setidaknya- dua term atau ungkapan yang terkait dengan shalat.
Pertama, ketika al Qur’an memerintahkan shalat atau memuji orang yang melakukan
shalat, hampir semua ungkapan itu disertai dengan kata iqamah “mendirikan”
atau kata-kata yang terbentuk darinya.
Terjemahan Kitab Ta'limul Muta'allim
Mushanif
: Al ’alamah Syaikh Burhanuddin Az zanurji
Mukaddimah
Mukaddimah
بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut asma Allah Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang.
الحمد
لله الذى فضل على بنى آدم بالعلم والعمل على جميع العالم، والصلاة والسلام على
محمد سيد العرب والعجم، وعلى آله وأصحابه ينابيع العلوم والحكم.
Segala puji bagi Allah yang telah
mengangkat harkat derajat manusia dengan ilmu dan amal, atas seluruh alam.
Salawat dan Salam semoga terlimpah atas Nabi Muhammad, pemimpin seluruh umat
manusia, dan semoga pula tercurah atas keluarga dan para sahabatnya yang
menjadi sumber ilmu dan hikmah.
وبعد…فلما
رأيت كثيرا من طلاب العلم فى زماننا يجدون إلى العلم ولايصلون [ومن منافعه وثمراته ـ وهى العمل به والنشر ـ يحرمون] لما أنهم
أخطأوا طريقه وتركوا شرائطه، وكل من أخطأ الطريق ضل، ولاينال المقصود قل أو جل، فأردت
وأحببت أن أبين لهم طريق التعلم على ما رأيت فى الكتب وسمعت من أساتيذى أولى العلم
والحكم، رجاء الدعاء لى من الراغبين فيه، المخلصين، بالفوز والخلاص فى يوم الدين،
بعد ما استخرت الله تعالى فيه،
Label:
ilmu,
iman,
islam,
kitab,
kitab kuning,
muslim,
pondok,
pondok pesantren,
ta'lim,
ta'lim muta'allil
Minggu, 05 Agustus 2012
CABANG-CABANG IMAN (RINGKASAN KITAB SYU'ABUL IMAN)
DALIL
Dalam sabda nabi Muhammad SAW diriwayatkan oleh muslim dan Abi Hurairah r.a
الإِيْمَانُ
بِضْعٌ وَسَبْعُوْنَ، أَوْبِضْعٌ وَسِتُّوْنَ شُعْبَةً، فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ،
وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الإِيْمَانِ
" iman itu tujuh puluh tujuh lebih cabang-cabangnya , yang paling utama adalah mengucapkan kalimat LAILAHAILLALLAH dan paling kurang menyingkirkan apa yang akan menghalangi orang dari jalan . dan malu itu salah satu cabang dari iman "
Bima Suci
Cerita wayang Dewa Ruci cukup
populer dikalangan penggemar wayang di Indonesia.Adalah fakta gamblang, orang
Jawa tradisional sangat menghargai dan tetap melestarikan wayang sebagai seni
adiluhung warisan leluhur. Sampai kini, pagelaran wayang kulit tetap diminati
oleh banyak penonton. Wayang sangat merasuk dihati, selain dinikmati sebagai tontonan klasik yang menarik, juga memberi tuntunan sikap dan pandangan hidup yang mengedepankan nilai-nilai
kebenaran.
Langganan:
Postingan (Atom)